sebuah kota baru yang nampak berdebu
senja kali ini
aku terjebak antrian kendaraan
seperti tak mengenal lampu hijau
semua merayap mencari celah
ada gemercik keringat ditrotoar
saling mengisi irama
mereka adalah pelancong
hanya sekedar mencari waktu
untuk mengulur mati barangkali
dalam kelam
dalam kabut hitam
adalah debu berhamburan
gersang begitu merangsang
aku ingin segera pulang
inilah wajah kita
cermin jiwa kita
lantas apa yang mereka fikirkan
mereka yang duduk manja diatas singgasana
terlalu banyak rencana
tanpa pernah terlaksana
kita pintar
kita bersinar
tak perlu onar
mereka akan sadar
setelah kita membakar,
tubuh kita sendiri
No comments:
Post a Comment