Thursday, March 10, 2011
Kepergianmu
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku
Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi
Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas
Sunday, December 26, 2010
Rasa kemarin
Kemarin aku dengar kata yang menyakitkan
kata darimu yang ku sayang
pecahkan hatiku yang mencintaimu
Mungkin cinta itu harus lama mengenal
sedangkan aku terlalu cepat
sama cepatnya dengan bayangmu yg masuk dalam hatiku
Kini entah harus aku bayanganmu itu ?
aku lupakan atau ku biarkan tetap tinggal
Semoga gelap malam segera bisa mengajariku doa melupakan rasa itu, agar detak jantungku normal di hadapmu ta’ lagi bergemuruh agar bibirku ta’ lg kelu menyapamu
ajari aku menjadikanmu biasa !
Saturday, December 25, 2010
Penyesalanku terhadapmu
Semua yang telah berlalu
t’lah membuatku mengingkari janjiku sendiri
janji yang membawa penyesalan
t’lah membuatmu kecewa
t’lah membuatmu berpaling dari hati ini
Dalam tidur setiap malamku
terlelap dalam gelap berharap mendapat ketenangan
ketenangan dan ketentraman yang kuharap
hanya impian semata
Karena ketenangan dan ketentraman
berada dalam dirimu DEWI
Maafkan aku atas semua kebodohanku
maafkan aku atas penyia-nyiaan ku terhadapmu DEWI
Sugguh ke mencintai, menyayangi dan mengasihi dirimu
Wednesday, December 22, 2010
PARODI I
Sudirman telah mati
Diponegoro telah terurai di perut bumi
Siapa lagi?
Bahkan manusia tak menyadari lagi
apa arti hidup yang berarti
dari Chairil Anwar yang sekali
Karena hidup tak lebih memenuhi perut dan syahwati
Manjakan ambisi dan naluri, yang katanya hati
Oh,oh,…pertiwi
Tidakkah kau rindu mereka ada sekali lagi?
Mengggugah manusia-manusia yang telah mati
Berdiri mengangkang di atas jasad-jasad mereka yang telah mati
Bersorak menertawakan parodi hati nurani
Dengan mangatasnamakan rakyat dan demokrasi
Tuesday, December 21, 2010
berteman hening
Monday, December 20, 2010
JAKARTA
sebuah kota baru yang nampak berdebu
senja kali ini
aku terjebak antrian kendaraan
seperti tak mengenal lampu hijau
semua merayap mencari celah
ada gemercik keringat ditrotoar
saling mengisi irama
mereka adalah pelancong
hanya sekedar mencari waktu
untuk mengulur mati barangkali
dalam kelam
dalam kabut hitam
adalah debu berhamburan
gersang begitu merangsang
aku ingin segera pulang
inilah wajah kita
cermin jiwa kita
lantas apa yang mereka fikirkan
mereka yang duduk manja diatas singgasana
terlalu banyak rencana
tanpa pernah terlaksana
kita pintar
kita bersinar
tak perlu onar
mereka akan sadar
setelah kita membakar,
tubuh kita sendiri
Wednesday, December 15, 2010
Teman Terkasih…
TEMAN,
SAAT PERTAMA AKU MENGENALMU,
KAMU ADALAH SEPERTI YANG SUDAH-SUDAH,
DAN KAMU TETAP AKU ANGGAP TEMAN.
TEMAN,
SAAT KITA SALING BICARA,
BANYAK CERITA YANG SERING KITA DENDANGKAN,
DAN KAMU TETAP AKU ANGGAP TEMAN.
TEMAN,
SAAT KAMU MENANGIS DI SINI,
BANYAK RASA DAN EMPATIKU TERTUMPAH UNTUKMU,
DAN KAMU TETAP AKU ANGGAP TEMAN.
TEMAN,
SAAT KEKASIHMU ACUHKAN KAMU
DADAKU TERASA SESAK DAN INGIN MELEDAK,
DAN KAMU TETAP AKU ANGGAP TEMAN.
TEMAN,
SAAT KAU TERSENYUM
MELIARKAN KELUCUANMU DAN KOBARKAN KEBAHAGIAAN,
DAN KAMU TETAP AKU ANGGAP TEMAN.
TEMAN,
KINI SAAT KAU KEMBALI, JUSTRU AKU INGIN PERGI
PERGI TANPA HARUS MENINGGALKAN KAMU, TEMANKU.
KEMBALILAH TEMAN,
MAKA AKU AKAN SEGERA PERGI, PERGI SEJAUH JARAK PANDANGMU
DAN
TERNYATA, AKU MENCINTAI KAMU, TEMANKU….