Thursday, March 31, 2011

Kepada Seorang Ayah yang berbahagia,

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu

Wednesday, March 30, 2011

Saat cinta datang

Ya Rabb cinta buat diriku lemah
coba tuk bertahan
tiap desiran dihatiku makin kuat
buatku rapuh

keindahannya seakan melengkapi hari-hariku
hidupku galau ketika rasa cinta datang
kapan hinggap tak kenal waktu

tenangkan hatiku
hamba-Mu telah dilenakan cinta
berilah sandaran kepadaku, Ya Rabb …
agar aku tak terjebak dicinta semu
cinta yang akan membuat diriku semakin berkhayal
dan masuk dalam jurangg kenistaan

Monday, March 28, 2011

Pujangga Cinta

Hai Sang pujangga
Salahkah diriku saat ku pandang dia, bergetar tubuhku
Hai orang bijak
Katakanlah padaku apa yang kurasakan setiap ku menatapnya setiap ku
Menyapanya kutergetar tak bergerak
Hai pujangga, hai kau yang bijak, katakan apa yang diriku rasakan

Dengarkan permintan hati qu. Tak bisa dipungkiri bahwa aqu menyayangi dirimu. Aku tak tau ap yg ku rasa kn dlm hati ku saat prama kali lihat dirimu melihat mu. Detak jantung ku berdetak tak menentu. Seperti nya aq tak ingin berlalu. Tolong lah aku bgmn diriku ungkapkan rasa yg terbelenggu, berilah syg mu ku akan menjaganya.

Semua yg terjadi sudah ditetapkan oleh sang penentu kejadian

Dirimu bgtu cpt msk kr dlm hidup ku
Tapi, apakah pantas aku sprti ini. Apakah hanya waktu yg bisa menjawabnya. Hati ku yang terbelenggu tdk bisa dibohongi oleh perasaan ini. Jika kau tdk ada mengapa mata ini sllu ingin mencari untuk melihatnya. Jika kau berbicara mengapa telinga ini ingin sllu mendengarnya. Jika tangan ini dingin mengapa sllu ingin di genggamnya

Friday, March 25, 2011

Arti semua ini

Saat pertama ku melihatmu..
Entah apa yang ada d hati ini..
Mungkinkah aku jatuh hati padamu..
Ataukah hanya rasa ingin memilikimu..

Terdiam saat semuanya berlalu..
Ku merasa terlalu cepat untukku memikimu
Namun ini kenyataanya..
Bahwa kau tak lagi di sisi..

Terurai air mata ini…
Mengingat semua masa – masa indah dulu..
Yang menjadi sebuah kenangan
Dan akan ku simpan dalam hatiku..

Ku akui ku masih menginginkanmu…
Tak sanggup ku hidup tanpa cintamu..
Tapi apalah arti semua ini..
Bila engkau tak lagi bersamaku…

Tuesday, March 22, 2011

Aku disini..

malam ini akuu sendiri
menatap langit,dalam sepiku
menunggu dirimuu
tuk kembali padakuu..

Hati yang resah inii
tak pernah tauu apaa yg harust kuu perbuat
hanya merenung,
menunggu cintamu lagi..

Lihatlah akuu,disini akuu menunggu dirimuu
menanti jawabanmuu
entah smpai berapa waktuu
kuu kan tetap disinii..

Saturday, March 19, 2011

Kekasih Gelap ku

keindahan pagi tak bermentari tebarkan segala asa di jiwa
teduhkan luka diantara serpihan duka
laksana langit tanpa mega
tatkala cinta tiada bertahta
terhalang sejuta rasa dan makna
q bukan pujangga yang terbuat dari cinta
q hanya insan biasa yang mampu mendua
tanpa ada kata cinta tersisa

Wednesday, March 16, 2011

Tak tersentuh

Sambil menunggu jawaban, ketika gula sudah terlanjur bercampur kedalam dua cangkir Kopi panas malam itu, tidak ada lagi yang dapat kuhirup dan hembuskan karena kabarnyapun mentah kudapatkan, sampai degup jantung ini tak lagi senada dengan hembusan nafasmu, meringkuk tertusuk dingin karena hati semakin terkontaminasi oleh cerita tentang mata yang sulit terpejam

Tergeletak, membuka bahu dan lengan namun tidak berarti memasung fikiran…

Kabut turun dari lereng-lereng bukit kerinduan lalu berkelana demi mencari berita, sampai diantara riak-riak pelangi, Mentari mulai mencair….angin telah membeku….desahan tak lagi terdengar, sampai akhirnya aku yang akan menghilang, Demi waktu yang kuhabiskan tanpa sia-sia, demi genggaman yang mungkin memang telah terlepas…demi semua ini, Bacalah….andai kau merasakan apa yang aku rasakan, tetaplah tegar, tetaplah bersamaku…. jangan terpejam

Terbungkus rapi, namun tersirat dahan itu masih tertunduk ke arahku lalu tercium aroma yang sangat aku kenal, Walau tercemar warna kelabu dan hitam dini hari itu, namun aku yakin kamu tau maksud tulisanku…, Tentang semua ini lalu tentang cerita betapa sunyi telah menyayat pada dinding bayangan maya’ku, Namun jangan diratapi, sungguh…selembar daun itu lebih kuat dari apa yang kita bayangkan, Mungkin sudah suratan burung-burung terbang ke utara, demi manangkis kutukan dari sang peri pagi hari

Maafkan bila duri-duri mawarku telah robek telapak tanganmu lalu terkoyak, Lupakan mengapa riwayat berakhir, namun jangan abaikan lentera yang selalu tepati janjinya pada setap senja itu, Tiga jam menunggu kisah tragis demi membuktikan, tak selamanya ribuan bintang berkedip lalu berpijar…..aku, Seperti menatap dari ketinggian, seperti saat bumi berhenti berguncang dan seperti terbangun dari mimpi yang panjang, Seperti itulah yang disampaikan embun yang menetes tanpa buktikan apa-apa,…

Bagaimana dengan janji esok hari…?

Mungkin hanya akan ada kegilaan, atau mungkin memang sudah dilupakan

Biarkan, biar waktu yang menjawab, mengapa terlalu dalam guratan-guratan ini terukir…

Tak tersentuh

Friday, March 11, 2011

Aku Menyayanginya

Dimatamu,
Aku mungkin saja hanya ilusi atau bahkan mimpi belaka. Tapi aku tak peduli karena bagiku, kangen dan rindu ini begitu jelas untuk mu

Aku merasakan sesuatu saat ini, rindu akan dirimu, rindu melihat dirimu, rindu dengan senyuman dirimu. Hangat nya kecupan bibirmu menyentuh keningku, masihh sangat ku rasakan hingga saat ini. Hari ini mentari bersinar cerah, ku berharap diriku akan secerah mentari itu. Yang akan terus menyinari dirimu. Lamunan matahari merindukan bulan, mimpi bulan menunggu saat pertemuan.

Mengapa harus terjadi?
Apa yang sebenarnya terjadi?

Dirimu begitu cepat masuk kedalam hidup ku
Tapi, apakah pantas aku seperti ini. Apakah hanya waktu yang bisa menjawabnya. Hatiku yang terbelenggu tidak bisa dibohongi oleh perasaan ini. Jika kau tidak ada mengapa mata ini selalu ingin mencari untuk melihatnya. Jika kau bicara mengapa telinga ini igin selalu mendengarnya. Jika tangan ini dingin mengapa selalu ingin digenggamnya.

Ya Alloh berilah petunjuk kepada diriku ini. Apakah aku salah seperti ini?
Salahkah diriku menyayangi dirinya.

Thursday, March 10, 2011

Aku dan Tulisanku

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....

Kepergianmu

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas