Kutatap langit penuh rasa
Cahaya bintang menghidupkan malam
sapaan rembulan meramahkan suasana
Tapi senyumanmu meluluhkan hati yang kelam
Kau tahu apa?
Aku disini duduk bersila kaki
Kau dicintai,itu teramat pasti
Aku mencintai, itupun dirimu lagi
Jikalau dikau mengerti,tunggu apa lagi…
Kau tahu apa?
Berfikir dikau para lelaki itu sama
Kata bunda,itu boleh saja
Diriku berkata,akupun berbeda
Hanya merasa lain, tak pernah sama
Kau tahu apa?
Berperasaan dirimu tak hebat
Menduga tak seindah mereka
Tapi dirimu itu sungguh terlewat
Bagiku dirimu itu bidadari surga
Aku tahu apa?
Hatimu padaku,tak pernah kutahu
Cintamu akan siapa,Tuhan yang tahu
Sekarang ku berdiri,menanti jawabmu
Bukan ku nanti, hanya kutunggu
Wednesday, March 12, 2014
Puisi Mata Surga – oleh Nanda Insadani
Berkelana daku dengan izin Tuhan
Kucari kugali sekarung pengalaman
Tak kunjung jua kutahu arti keindahan…
Kucari kugali sekarung pengalaman
Tak kunjung jua kutahu arti keindahan…
Sejak itu dan sekarang,kupahami perlahan
Tap!Langkahku terhenti disini
Sesosok gadis datang menghampiri
Kutatap matanya dengan hati
Tumbang diri ini dengan pasti
Sesosok gadis datang menghampiri
Kutatap matanya dengan hati
Tumbang diri ini dengan pasti
Ku tak tahan ingin menangis
Betapa indah mata si manis
Tuhan memang sejatinya pelukis
Nikmatnya sungguh tiada habis
Betapa indah mata si manis
Tuhan memang sejatinya pelukis
Nikmatnya sungguh tiada habis
Jikalau itu mata surga,kembalikanlah…
Para malaikat pasti marah
Keindahan surga kau rampas
Ayo,kutemani dikau ke langit atas..
Jangan kau coba merayu
Jangan kau peluk ragaku
Aku takkan meninggalkanmu
Aku telah jatuh hati padamu…
Jangan kau peluk ragaku
Aku takkan meninggalkanmu
Aku telah jatuh hati padamu…
Sunday, March 2, 2014
KARENA SENJA
Kesedihan hati telah membelenggu bibir
dari tawa dan senyumku
kini tak ada lagi secercah harapan
yang dapat terimpikan olehku
tak ada seorang pun yang bisa melukis
senyum indahku terkecuali engkau pangeran hatiku
Segenap hati dan kerinduan
telah ku persembahkan untukmu
jika dalam keheningan malam
aku tetap berdiri diam menyapa bulan
yang tak kunjung terang
itu karena segenap sukma jiwaku
mengharapkan engkau berada di sisiku
Tapi kini engkau telah jauh melangkah bersama tuhanmu
jika pun kini engkau berada dalam keabadian
izinkan segenap cintaku
mengisi relung hatimu yang masih tersisa
Biarlah kini ku lukis setangkai mawar merah
di atas semua kenangan kita
agar engkau ingat langit senja yang menyatukan kita
dan senja itu pula yang merebutmu dari dekapan hangatku
teruntuk engkau terkasih. aku mencintaimu...
dari tawa dan senyumku
kini tak ada lagi secercah harapan
yang dapat terimpikan olehku
tak ada seorang pun yang bisa melukis
senyum indahku terkecuali engkau pangeran hatiku
Segenap hati dan kerinduan
telah ku persembahkan untukmu
jika dalam keheningan malam
aku tetap berdiri diam menyapa bulan
yang tak kunjung terang
itu karena segenap sukma jiwaku
mengharapkan engkau berada di sisiku
Tapi kini engkau telah jauh melangkah bersama tuhanmu
jika pun kini engkau berada dalam keabadian
izinkan segenap cintaku
mengisi relung hatimu yang masih tersisa
Biarlah kini ku lukis setangkai mawar merah
di atas semua kenangan kita
agar engkau ingat langit senja yang menyatukan kita
dan senja itu pula yang merebutmu dari dekapan hangatku
teruntuk engkau terkasih. aku mencintaimu...
Tuesday, February 25, 2014
TAK INGIN
Ingin ku hempas rasa yang ada
Ingin ku tanggalkan rindu yang mendera
Namun tetap masih tak bisa
Ingin ku hapus namamu
Ingin ku lupakan raut wajahmu
Namun masih ku tak mampu
Tak ingin,,,
Tetap tak ingin beranjak
Dari situasi ini
Tetap dan masih ada,,,
Rasa ini untukmu saat ini
Ku tak tau harus apa,,,?
Dan berbuat apa,,,?
Hanya menanti,,,
Akankah ada keajaiban
Entahlah,,,,,,,,
Ingin ku tanggalkan rindu yang mendera
Namun tetap masih tak bisa
Ingin ku hapus namamu
Ingin ku lupakan raut wajahmu
Namun masih ku tak mampu
Tak ingin,,,
Tetap tak ingin beranjak
Dari situasi ini
Tetap dan masih ada,,,
Rasa ini untukmu saat ini
Ku tak tau harus apa,,,?
Dan berbuat apa,,,?
Hanya menanti,,,
Akankah ada keajaiban
Entahlah,,,,,,,,
Saturday, February 15, 2014
TITIP RINDU UNTUK PUJAAN HATI
Semilir angin malam yang berhembus
sampaikan rasa rinduku padanya
bulan dan bintang temaniku malam ini
aku merasa sepi tnap kehadirannya
Ini hnyalah sebuah kata sederhana
yang mnjdikannya sebuah puisi sederhana
Inilah ungkapan rasa hatiku
untukmu pujaan hatiku...
Oh pujaan hati..
apakah engkau disana memikirkan aku malam ini ?
seperti aku yang sedang memikirkanmu saat ini,
bayang bayangmu menghantui otakku..
membuat aku semakin rindu padamu...
Aku mencintaimu dengan setulus hatiku
tiada kepalsuan dihati ini..
oh pujaan hati..
Kau bagaikan embun penyejuk
yang mampu menyejukkan hatiku
Oh pujaan hatii..
Kau sosok pangeran yang kupuja
Kau dambaan hatiku..
sampaikan rasa rinduku padanya
bulan dan bintang temaniku malam ini
aku merasa sepi tnap kehadirannya
Ini hnyalah sebuah kata sederhana
yang mnjdikannya sebuah puisi sederhana
Inilah ungkapan rasa hatiku
untukmu pujaan hatiku...
Oh pujaan hati..
apakah engkau disana memikirkan aku malam ini ?
seperti aku yang sedang memikirkanmu saat ini,
bayang bayangmu menghantui otakku..
membuat aku semakin rindu padamu...
Aku mencintaimu dengan setulus hatiku
tiada kepalsuan dihati ini..
oh pujaan hati..
Kau bagaikan embun penyejuk
yang mampu menyejukkan hatiku
Oh pujaan hatii..
Kau sosok pangeran yang kupuja
Kau dambaan hatiku..
Monday, February 10, 2014
MENATAPMU TAK SAMPAI AKU
Menatap pagi,
Tak bisa diprediksi.
Menatap siang,
Tak bisa diulang.
Menatap Malam,
Tak bisa diterka.
Menatapmu,
Tak sampai logikaku bertemu.
Melihatmu,
Tak sampai ragaku bersih tanpa peluh.
Memerhatikanmu,
Tak sampai pikiranku meramu.
Menghadapmu,
Tak sampai bibir ini beradu.
Mendekatimu,
Tak sampai jentung ini pelan berdegup.
Mencintaimu,
Tak sampai hati ini mengeluarkan pisaunya.
Menyayangimu,
Tak sampai bibir ini mengelurkan racunnya.
Memilikimu,
Tak sampai raga ini melepaskannya.
Denganmu,
Tak sampai hati ini membaginya.
Tak bisa diprediksi.
Menatap siang,
Tak bisa diulang.
Menatap Malam,
Tak bisa diterka.
Menatapmu,
Tak sampai logikaku bertemu.
Melihatmu,
Tak sampai ragaku bersih tanpa peluh.
Memerhatikanmu,
Tak sampai pikiranku meramu.
Menghadapmu,
Tak sampai bibir ini beradu.
Mendekatimu,
Tak sampai jentung ini pelan berdegup.
Mencintaimu,
Tak sampai hati ini mengeluarkan pisaunya.
Menyayangimu,
Tak sampai bibir ini mengelurkan racunnya.
Memilikimu,
Tak sampai raga ini melepaskannya.
Denganmu,
Tak sampai hati ini membaginya.
Wednesday, February 5, 2014
RASA YANG SEMU
Ya Rabb,,,
Ada apa dengan rasa ini?,,,
Rasa yang semakin hari
Semakin kuat mendera
Getaran hati yang begitu cepat
Cepat memompa jantung ku,,,
Jujur,,,aku tak inginkan rasa ini
Tak ingin ya Rabb,,,
Rasa yang semu,,,
Namun aku tak bisa berbuat apa apa
Dengan rasa semu ku ini
Entah sampai kapan rasa ini kan pergi?,,,
Ya,,,kan pergi juga berlalu
Eemm,,,saat ini kan kunikmati saja
Walau ku tau ini begitu sakit,,,
Namun biar kan ku nikmati sendiri
Rasa semu ini hanya untukmu,,,
Walau kau tau dan tak peduli
Namun ku kan setia disini
Ya,,,disini dirasa yang semu,,,
Ada apa dengan rasa ini?,,,
Rasa yang semakin hari
Semakin kuat mendera
Getaran hati yang begitu cepat
Cepat memompa jantung ku,,,
Jujur,,,aku tak inginkan rasa ini
Tak ingin ya Rabb,,,
Rasa yang semu,,,
Namun aku tak bisa berbuat apa apa
Dengan rasa semu ku ini
Entah sampai kapan rasa ini kan pergi?,,,
Ya,,,kan pergi juga berlalu
Eemm,,,saat ini kan kunikmati saja
Walau ku tau ini begitu sakit,,,
Namun biar kan ku nikmati sendiri
Rasa semu ini hanya untukmu,,,
Walau kau tau dan tak peduli
Namun ku kan setia disini
Ya,,,disini dirasa yang semu,,,
Subscribe to:
Posts (Atom)