Oleh Readi Afandi
Assalamualaikum saudariku;
Ternyata, dari sekian pertemuan yang berawal dari pesan
Masih juga menyisakan rindu
Kau kembali hidup dalam dekapan kitab-kitab yang menyejjukkan
Meski kabarmu menghilang
Masih aku sisakan perhatian untukmu sebelum menjelang malam
Assalamualaikum saudariku;
Aku terbangun dalam lelap karena panggilanmu yang menyayat
Bisikan syahdumu membuatku tahu arti berharap
Kau bukan sekedar melati
Kau pulalah embun pagi yang berkilau dibawah seruan mentari
Assalamualaikum saudariku;
Sengaja aku merangkul mawar segar di tangan kanan
Sebagai uluran pertama saat nanti kau kembali dalam pelukan
Bercanda lagi meski angin tak menyisakan kisah sedikitpun
Namun, aku mnyimpan senyuman antara kau dan ketenangan
Assalamualaikum Saudariku;
Disini aku menunggu kembalimu seperti kemaren itu.
Assalamualaikum saudariku;
Ternyata, dari sekian pertemuan yang berawal dari pesan
Masih juga menyisakan rindu
Kau kembali hidup dalam dekapan kitab-kitab yang menyejjukkan
Meski kabarmu menghilang
Masih aku sisakan perhatian untukmu sebelum menjelang malam
Assalamualaikum saudariku;
Aku terbangun dalam lelap karena panggilanmu yang menyayat
Bisikan syahdumu membuatku tahu arti berharap
Kau bukan sekedar melati
Kau pulalah embun pagi yang berkilau dibawah seruan mentari
Assalamualaikum saudariku;
Sengaja aku merangkul mawar segar di tangan kanan
Sebagai uluran pertama saat nanti kau kembali dalam pelukan
Bercanda lagi meski angin tak menyisakan kisah sedikitpun
Namun, aku mnyimpan senyuman antara kau dan ketenangan
Assalamualaikum Saudariku;
Disini aku menunggu kembalimu seperti kemaren itu.
No comments:
Post a Comment