Kini aku bagaikan mawar yang sedang kelayuan
aku tak mampu bertahan demi kuncup”ku
aku sama dengan mereka,dan aku sejenisnya
yang harus butuh air untuk hidup layaknya mereka
aku menahan dahagaku dalam kelayuan
merekapun begitu,juga mengharapkan hal serupa seperti aku
berharap akan datangnya hujan
merekamulai mengering dan mati
mengharapkan hujan yang tak kunjung tiba
mungkinkah aku akan seperti mereka
layu kering dan mati
kini satu persatu kelopak ku mulai layu
dan satu demi satu daunku gugur berserakan
di batas penantianku kurasakan sepoi” angin itu
angin yang seakan membawa butiran” air hujan
apa yang aku harapkan,apa yang mereka tunggu
akan menjadi kenyataan,aku merasakan air itu
di depan sana nampak kilatan pengiring hujan
dan gerimis yang ku rasa telah membasuh kering penantianku
dibatas pergantian musim kuncup” ku mampu mekar
bersama mereka sisa” ilalang yang tumbuh dengan tunas” yang baru
memberikan kehidupan baru bagi mereka
akupun begitu seperti mereka
bahagia memenangi kehidupan yang ku lalui
meski aku berduri aku ada keindahan tersendiri
membawa untuk senyum mereka dari kuncup mawarku.
Tuesday, September 4, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment