Monday, July 16, 2012

Akupu

Langit mulai mendung
Tetsan rintik hujan perlahan membasahi bejuku
Aku berlari dengan perlahan
Tiba-tiba datang seorang pria membawa sebuah payung untukku
Pria itu, sangat aku kenal
Dia adalah kekasihku
Yang selalu menjagaku dan takkan membiarkanmu terjatuh, terluka, tersentuh oleh debu
Aku mencintaninya
Namun suatu hari
Ketika angin berhembus kencang, pepohonan dengan daunnya bergoyang, petir berteriak kisana-sini
Tapi tak ku jumpa dirinya
Kekasihku, dimana kau?
Kadang aku merasa sepi
Sepi hati ini
Dan aku sadari, ternyata ia menjagaku hanya untuk sementara waktu
Tahukan ia bahwa aku sungguh mencintainya?
Entah harus apa aku ini
Untuk meyakinkannya bahwa darah yang mengalir, hembusan nafasku, seluruh kekosongan hati dan fikiran ini, hanya untuknya
Tidakkah ia sadari semua kulakukan untuknya?
Karena aku mencintainya!
Dan kini, ia rupanya belum sdar
Apa harus aku berteriak atau hanya berbisik ditelinganya untuk mengatakan bahwa aku sungguh mencintainya?
Apa harus aku menangis memohon dan bertekuk lutut padamu?
Aku hanya ingin ia percaya padaku, bahwa aku mencintainya
Aku pun wanita, punya rasa malu
Aku ingin dihargai sebagai wanita
Aku ingin dicintai dan aku berhak mencintai siapapun termasuk kau kekasihku!
Salahkah aku, jika aku mencintaimu dan mengharapkan kepercayaan dari kekasihku sendiri?
Ku mohon, percayalah kasih

No comments:

Post a Comment