Di Bengkalis
Pagi masih gerimis
Ditemani Lilis
Seorang dara, masih gadis
Kelakarnya ceriwis
Bahasanya puitis
Maklum ia seorang Jurnalis
Suka mengulik warta Selebritis
Penampilannya modis
Busana serba minimalis
Katanya inilah yang harmonis
Dengan jaman yang serba krisis
Daripada beraliran normalis
Salah-salah dianggap mistis
Akh Lilis, menggodaku dengan alis
Sebelum ia beranjak, kami berkecup pelipis
Ia telah dijemput bule Prancis
Yang tak kalah necis
Berambut klimis
Juga berkumis
Akh Lilis, engkau sungguh Manis
Lebih dari sari manis, juga Kismis
Apalagi buah Manggis
Engkau menginspirasiku tuk menulis
Menulis kata berbaris-baris
Kadang hanya dengan garis
Disertai air mata tangis
Kadang pula sambil meringis
Kumenulis bagai kolumnis
Kadang sok cerpenis
Akh Lilis, engkau masih kenyas-kenyis
Pagi masih gerimis
Ditemani Lilis
Seorang dara, masih gadis
Kelakarnya ceriwis
Bahasanya puitis
Maklum ia seorang Jurnalis
Suka mengulik warta Selebritis
Penampilannya modis
Busana serba minimalis
Katanya inilah yang harmonis
Dengan jaman yang serba krisis
Daripada beraliran normalis
Salah-salah dianggap mistis
Akh Lilis, menggodaku dengan alis
Sebelum ia beranjak, kami berkecup pelipis
Ia telah dijemput bule Prancis
Yang tak kalah necis
Berambut klimis
Juga berkumis
Akh Lilis, engkau sungguh Manis
Lebih dari sari manis, juga Kismis
Apalagi buah Manggis
Engkau menginspirasiku tuk menulis
Menulis kata berbaris-baris
Kadang hanya dengan garis
Disertai air mata tangis
Kadang pula sambil meringis
Kumenulis bagai kolumnis
Kadang sok cerpenis
Akh Lilis, engkau masih kenyas-kenyis
No comments:
Post a Comment