Purnama ini untukmu,
wahai dewi yang menetas dari tulang igaku
Untuk kau tanam di tiap pejam yang kau punya
Agar pendar sinarnya melekat pada pesona parasmu
***
14 Agustus, 2010
Kini purnama yang kau pelihara perlahan meredup
Aku rela kau bila kau harus melambaikan tangan
Tapi bawa purnama itu bersamamu
Aku memang sudah tidak memerlukannya lagi
Karena selama apapun kau pergi
Aku yakin sepatu kaca yang kau tinggal di sudut hatiku
Tetap akan membawamu kembali
No comments:
Post a Comment