Gombal gambul gombal gembel
Gimbal gimbul gembal gembul
Gombalku ini bukan sekedar gombal
Gombalku ini adalah gombal dari segala gombal
Aku tak peduli bapak kamu maling
Aku tak peduli bapak kamu astraunaut
Aku tak peduli bapak kamu pilot
Karena apapun pekerjaan bapakmu
Cintaku hanya untukmu
Dan bukan untuk bapakmu
Sejak pertama kau kupandang
Langsung timbul rasa sayang
Ku yakin rasa itu takkan pernah hilang
Walaupun sering ke klinik Tong Fang
Tahukah kamu siapa pencipta sepakbola?
Tahukah kamu siapa ayah Albert Einstein?
Tahukah kamu dimana alamat yang sebenarnya dicari Ayu Ting Ting?
Aku tak terlalu ingin kau tahu itu
Tapi aku hanya ingin kau tahu
Bahwa aku sayang padamu
Wednesday, February 27, 2013
Sunday, February 24, 2013
MAHKOTA HITAM BERGELOMBANG
Kau
Tak bertahta namun mempunyai mahkota
Kagumkan setiap mata hingga menciptakan rasa
Layak untuk dipuja bahkan oleh seorang raja
Dan gelombang itu
Gelombang hitam berderu
Menari digelut angin buana
Keelokan paras
Kulit pasir putih halus
Berpadu kala gulungan ombak terpecah membelah
Seketika angin pergi
Gelombang sunyi
Tampak berhelai-helai jatuh di pundak semampai
Menari mata hati
Ketika daya matahari
Alih berpancar pada permukaan pasir putih
Memperjelas garis garis wajah pantai bermata sayup
Sayup menghindari kilauan sapa matahari
Tak bertahta namun mempunyai mahkota
Kagumkan setiap mata hingga menciptakan rasa
Layak untuk dipuja bahkan oleh seorang raja
Dan gelombang itu
Gelombang hitam berderu
Menari digelut angin buana
Keelokan paras
Kulit pasir putih halus
Berpadu kala gulungan ombak terpecah membelah
Seketika angin pergi
Gelombang sunyi
Tampak berhelai-helai jatuh di pundak semampai
Menari mata hati
Ketika daya matahari
Alih berpancar pada permukaan pasir putih
Memperjelas garis garis wajah pantai bermata sayup
Sayup menghindari kilauan sapa matahari
Thursday, February 21, 2013
KHAYALAN IBLIS
Hari ini kau begitu cantik
Bagai bunga ingin sekali rasanya ku petik
Seperti nada menyentuh telinga disetiap detik
Mengalun lagu ditemani angin kecil berbisik
Dikejauhan kau berjalan tertunduk sambil menggenggam handphone di tangan
Ku berharap sangat engkau akan mengirimku sebuah pesan
Yang mengajakku bertemu berduaan untuk berkencan
Lalu segera akan ku jawab, kemarilah aku di taman
Lalu akan ku tunggu kau dengan sabar sambil duduk-duduk di bangku
Bersiul-siul sambil memainkan asap rokok Dji Sam Soe
Dan tertawa-tawa sendiri membayangkan engkau yang tiba-tiba mencium pipiku
Hahaha... Eh itu dia engkau datang juga diwalau sedikit tidak tepat waktu
Tak biasanya kali ini kau memakai baju putih bermotifkan abu-abu
Padahal warna kesukaanmu selalu saja ungu
Ah, tentu saja itu menambah manis disetiap senyummu
Dan ingin rasanya ku lumat habis bibirmu itu
Tak henti-hentinya ku pandangi wajahmu yang ayu
Sesekali ku lontarkan kata-kata pujian merayu
Dan kau hanya tersenyum menunduk tersipu malu
Di benak berharap kau memelukku dan berkata "menikahlah denganku".
Berlama-lama kita duduk berduaan di taman
Berbincang-bincang tentang secangkir anggur yang memabukkan.
Saat temaram di bawah setianya sinar rembulan,
Kau pun berbisik diakhir sebuah perbincangan,
"Bangunlah sayang, kau sudah terlalu lama diperbudak khayalan".
Bagai bunga ingin sekali rasanya ku petik
Seperti nada menyentuh telinga disetiap detik
Mengalun lagu ditemani angin kecil berbisik
Dikejauhan kau berjalan tertunduk sambil menggenggam handphone di tangan
Ku berharap sangat engkau akan mengirimku sebuah pesan
Yang mengajakku bertemu berduaan untuk berkencan
Lalu segera akan ku jawab, kemarilah aku di taman
Lalu akan ku tunggu kau dengan sabar sambil duduk-duduk di bangku
Bersiul-siul sambil memainkan asap rokok Dji Sam Soe
Dan tertawa-tawa sendiri membayangkan engkau yang tiba-tiba mencium pipiku
Hahaha... Eh itu dia engkau datang juga diwalau sedikit tidak tepat waktu
Tak biasanya kali ini kau memakai baju putih bermotifkan abu-abu
Padahal warna kesukaanmu selalu saja ungu
Ah, tentu saja itu menambah manis disetiap senyummu
Dan ingin rasanya ku lumat habis bibirmu itu
Tak henti-hentinya ku pandangi wajahmu yang ayu
Sesekali ku lontarkan kata-kata pujian merayu
Dan kau hanya tersenyum menunduk tersipu malu
Di benak berharap kau memelukku dan berkata "menikahlah denganku".
Berlama-lama kita duduk berduaan di taman
Berbincang-bincang tentang secangkir anggur yang memabukkan.
Saat temaram di bawah setianya sinar rembulan,
Kau pun berbisik diakhir sebuah perbincangan,
"Bangunlah sayang, kau sudah terlalu lama diperbudak khayalan".
Monday, February 18, 2013
TAKKAN PERNAH TERSAPU MESKI PENUH DEBU
Aku hanya sosok tertunduk di antara sudut gelap.
Hanya bayang ratap yang berusaha mengusap.
Terindah kadang menjadi tak berpemilik.
Namun kenang akan selalu terlukis dalam tiap gerak-gerik.
Meski ku tutup mata.
Walau lelap menyeka.
Atau bahkan jika lelah memuncak.
Ini langkahku dengan tiap bercak.
Ketika tetes keringat bersorak.
Aku tetap pada jejak ketika awal melangkah penuh semangat mengajak.
Sahabatku adalah hati kalian ketika bunyi langkah kita seperti harmoni gitarmu,seperti teriak tanpa menyerah
nyanyimu,seperti dengung bass penuh kerja
kerasmu,dan seperti dentum pedal drum penuh
semangatmu.
Dan kalian adalah jiwaku dalam berbagi.
Aku jauh tapi dalam tiap lantun musik kalian jiwaku menyatu,karena kita sahabat satu langit dan sahabat satu hati.
Dan ketika kalian bertanya kenapa aku pulang ke rumah?
Aku hanya akan jawab,
" kalian takkan pernah sendiri,karena kutinggal tiap kenangku dalam hati yang takkan pernah tersapu meski penuh debu "
Hanya bayang ratap yang berusaha mengusap.
Terindah kadang menjadi tak berpemilik.
Namun kenang akan selalu terlukis dalam tiap gerak-gerik.
Meski ku tutup mata.
Walau lelap menyeka.
Atau bahkan jika lelah memuncak.
Ini langkahku dengan tiap bercak.
Ketika tetes keringat bersorak.
Aku tetap pada jejak ketika awal melangkah penuh semangat mengajak.
Sahabatku adalah hati kalian ketika bunyi langkah kita seperti harmoni gitarmu
Dan kalian adalah jiwaku dalam berbagi.
Aku jauh tapi dalam tiap lantun musik kalian jiwaku menyatu,karena kita sahabat satu langit dan sahabat satu hati.
Dan ketika kalian bertanya kenapa aku pulang ke rumah?
Aku hanya akan jawab,
" kalian takkan pernah sendiri,karena kutinggal tiap kenangku dalam hati yang takkan pernah tersapu meski penuh debu "
Subscribe to:
Posts (Atom)